Gangguan Makhluk Halus (2)


Dialog Eyang & Cucu

Eps. 13 | Gangguan Makhluk Halus (2)

TRI

Kalau yang Mbah ketahui, pengobatan untuk orang yang kesurupan gimana Mbah?


MBAH

Biasanya tanda-tanda dari orang terkena gangguan jin jahat itu: ada yang bicara sendiri, ada yang cuma diam saja, ada yang teriak-teriak, dll. Orang stres bisa juga bertingkah seperti itu. Biasanya oleh Pak Kiai, cukup dibaca-bacain atau diberi air doa saja.


TRI

Tidak ditekan-tekan, dipukul-pukul, dibentak-bentak?


MBAH

He he ya tidak. Kan kasihan kalau keluarga kita, apalagi ibu kita dipukul-pukul punggungnya, kadang kepalanya. Terkadang jatuh terbaring di lantai, dengan posisi yang kurang sopan. Ditonton banyak orang lagi.


TRI

Lha kalau yang sakit itu di rumah … tidak bisa diajak sowan, gimana Mbah?


MBAH

Air tadi memang untuk yang tidak bisa diajak datang. Kalau bisa diajak datang ya lebih bagus. Ia akan langsung tenang… tidak teriak-teriak lagi… jinnya lari ngibrit.


TRI

Ah Mbah bisa aja…


MBAH

Keampuhan pedang yang ada di tangan Sayidina Ali kira-kira sama tidak dengan yang ada di tangan sahabat Nabi yang lain?


CUCU

Pasti lain Mbah. Sayidina Ali memang dikenal ahli perang.


MBAH

Doa dari seorang yang rendah hati, yang tidak mengharap kedudukan dan imbalan, tidak cinta kepada dunia dan kemasyhuran tentu punya kekuatan lain.


NANO

Ya Mbah, saya ingat Hadis yang menceritakan bahwa api Neraka berkata kepada orang Mukmin, “Hai Mukmin, cepatlah berlalu, cahayamu bisa mematikan apiku.” Api Neraka saja takut kepada seorang Mukmin.


IWAN

Mbah, saya pernah mendengar bahwa para kiai sepuh dulu banyak menyembuhkan tamu-tamunya tanpa sepengetahuan mereka. Mereka diam tapi berbuat banyak sekali.


CUCU

Ya Mbah, dalam Qur`an juga disebutkan bahwa setan bisa mengganggu siapa saja kecuali orang yang ikhlas.


MBAH

Kalian mulai faham sekarang itulah sebabnya kematian para masyayikh itu ditangisi. Karena mereka berbuat sangat banyaaaak tapi tidak ada yang tahu. Sepi ing pamrih rame ing gawe.


YANI

Mbah, warung saya selama beberapa bulan ini penjualannya terus menurun, katanya ada yang mengganggu. Saya juga curiga demikian. Ada beberapa orang yang berkata bahwa warung saya tidak pernah buka, padahal tiap hari saya buka. Ibu saya sudah tidak tahan lagi, dan mendesak agar pindah ke tempat lain.


MBAH

Yang namanya usaha, di mana saja, pasti mengalami pasang surut. Seringkali kurang bersyukurnya kita membuat usaha kita menjadi sepi… sulit… kurang berkah. Mukamu itu menunjukkan kalau kamu itu letih sekali. Tidak seharusnya orang bekerja seperti itu. Saya kalau mau makan lihat muka penjualnya seperti mukamu ya… mungkin saya pilih warung lain.


YANI

Mesti ramah dan ceria ya Mbah.


MBAH

Kamu kalau buka warung, jangan lupa mengucap salam, misalnya Assalaamu ‘alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh… as salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadikas shoolihiin lalu baca surat al-Fatihah, ayat Kursi dan al-Ikhlash, kalau mau… boleh ditambah dengan: ma syaaa-Alloohu laa quwwata illaa billaah. Kalau tempat usaha kita kurang bagus ya kita baguskan secara lahiriah dan bathiniah. Warungnya dibersihkan… dirapikan… dibaguskan, begitu juga pelayanannya. Kemudian sewaktu menunggu pelanggan kita baca istighfar. Jangan kita yang buru-buru pindah, yang buruk… yang mengganggu… itu yang seharusnya pindah.


YANI

Makasih Mbah…


MBAH

Manusia itu seperti besi sembrani. Manusia yang berhati baik akan menarik banyak hal baik, yang berhati busuk akan menarik hal-hal yang busuk juga. Jadi kalau kita mau kehidupan yang lebih baik, kita harus lebih dahulu berubah menjadi lebih baik.


NANO

Mbah, katanya ada yang ikut sama saya, wujudnya macan putih, hadiah dari Raden Syarif Hidayatullah.


Bersambung...

Comments