CUCU
Mbah … Ramadhan ini aku harus dapat Lalatul qadr. Aku sudah tahu tanda-tandanya.
MBAH
Hmmm….
CUCU
Pokoknya… malam itu suasananya hening… damai, daun-daun tidak bergerak, binatang semua diam, angin tidak berhembus, dan langit indaaah sekali.
MBAH
Hmmm…
CUCU
Mbah… koq cuma hmmm saja tho…??!?
MBAH
Hmmm… Jadi nanti… di malam-malam terakhir bulan Ramadhan kamu akan terus membuka jendela… memeriksa apakah tanda-tanda itu sudah datang?
CUCU
Betul sekali, Mbah.
Kali ini aku tidak mungkin meleset seperti tahun kemarin.
MBAH
Cucuku... Lailatul Qadr itu ibarat tamu berkunjung ke suatu kota, ia tidak mungkin berkunjung ke semua rumah, Ngger…
CUCU
!??@#$/?? Lha… yang dikunjungi rumah siapa, Mbah?
MBAH
Yang jelas… orang yang sudah menyiapkan diri sejak awal bulan Ramadhan, orang yang selalu sibuk dengan aib-aib dirinya sendiri, orang yang selalu menjaga hatinya seperti ia menjaga matanya dari debu-debu dengki, iri hati, sombong, merasa paling benar, merasa paling ini… paling itu… Orang ini punya kesempatan besar untuk meraih malam yang lebih mulia dari 1000 bulan.
CUCU
Hmmm… Kalau begitu… saya tidak perlu setiap saat membuka jendela, memeriksa daun, angin…
MBAH
Ngapain kamu melakukan itu?!? Coba pikirkan… kalau orang yang hatinya bersih… lembut, mendapatkan malam Lailatul Qadr… malam yang beeegitu mulia, kira-kira dia bisa merasakan atau tidak…?
CUCU
Mestinya bisa ya, Mbah…?!
MBAH
Kira-kira apa yang ia rasakan?
CUCU
Ketenangan… kedamaian… Betul, Mbah? Orang tersebut akan merasakan kedamaian yang luaaaaar biasa.
MBAH
Hmmm… orang tersebut kedudukannya akan melesat tinggi di sisi Allah dan merasakan banyak hal yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
CUCU
Boleh jadi dia juga merasakan suasana yang mengharukan ya, Mbah? Air matanya menetes… dia merasa malu menyadari amalnya yang masih banyak kekurangan, tapi Allah selalu memperlakukannya dengan kemurahan dan kebaikan.
MBAH
Hmmm… Bisa jadi demikian. Apa lagi yang mungkin ia rasakan?
CUCU
Dia merasakan kebahagiaan yang meluap-luap, dia merasa tidak ada beban yang memberatinya, tubuhnya terasa ringan… ringaaan sekali… dia serasa terbang… Kata gaulnya Fly…
MBAH
Hmmm… Percuma diceritakan. Rasakan sendiri aja…
CUCU
Gitu Mbah ya…? Satu pertanyaan lagi…
MBAH
Wis… kamu tidur dulu ya sayaaang… Mbah, mau ngopi.
Comments
Post a Comment