TAHUN BARU 2017
CUCU: Mbah umurku sekarang 19 thn.
MBAH: Umur Mbah 63 thn.
CUCU: Masih mau jalan2 di gunung, Mbah?
MBAH: Lho…Mbah tidak akan pernah menghentikan kegiatan yang Mbah cintai. Orang yang tambah tua itu pasti tubuhnya akan tambah lemah. Tapi tubuh yang dirawat pasti akan fit dan bugar … tidak begitu terpengaruh dengan tambahnya umur.
CUCU: Aku koq nggak bisa fit ya mbah?
MBAH: Kalau setiap makanan kamu cemplungkan ke perutmu…ya mana bisa fit??! Coba lihat teman2mu: sering masuk angin, batuk2, bersin2, pusing, sakit kepala, alergi…ya kan? Rata2 punya problem asam lambung.
CUCU: Betul Mbah…
MBAH: Kik … kik… kik…
CUCU: Lho koq malah menertawakan penderitaan orang lain.
MBAH: Kalau mau sehat ya makan buah2an…makan sayur mentah…itu makanan yang disiapkan oleh Allah, pasti cocok dan pas bagi tubuhmu. Sudah badan sakit2an … semangat juga loyo, mau jadi apa nanti, heh?
CUCU: Lho itu siapa Mbah?
MBAH: ya kamu tu… sama teman2mu. kik…kik … kik…
CUCU: Barang siapa mengejek orang maka ejekan itu akan kembali kepadanya.
MBAH: Astaghfirulaah…astaghfirul
CUCU: (Rasain…sejak tadi ngomong nggak ada enaknya)
sudah…sudah Mbah, sudah saya maafkan…
MBAH: Ya terima kasih…
CUCU: Mbah aku mau tanya, orang kalau tambah tua pasti semangatnya menurun ya..? Njenengan tu kulakan semangat di mana?
MBAH: Menurut mbah, tidak ada hubungan umur dengan semangat. Umur boleh bertambah, tapi semangat harus terus menyala-nyala. Tapi mungkin ada juga semangat yang menurun, misalnya semangat cari duit, semangat dalam urusan keduniaan, semangat bersaing, dll. Mbah pernah bertemu jagoan bela diri, sudah sepuh. Dia ditantang anak muda, tapi tidak mau. Padahal menurut dia sekali pukul aja si pemuda bisa jatuh. Mbah bertanya, kenapa dia tidak diberi pelajaran aja… biar nyaho… Kata dia, buat apa menang di dunia, saya lebih senang menang mengalahkan hawa nafsu saya. Aduh…mbah jadi kangen sama dia…
CUCU: Mbah…Mbah…Mbaaaaah, koq malah ngelamun. Boleh tidak aku belajar bela diri sama dia?
MBAH: Boleh…boleh, orangya baik sekali. Kamu tahu tidak, umur manusia itu seperti buku. Ada yang bukunya tebal, ini gambaran orang yang usianya panjang. Ada yang bukunya tipis, ini gambaran orang yang umurnya pendek. Tulisan di buku itu adalah gambaran amalnya.
CUCU: Yang paling bahagia adalah orang yang bukunya tebal dan tulisannya banyak, ya Mbah?
MBAH: Tulisannya apa dulu? Kalau tulisannya baik, maka dia beruntung. Kalau orang itu amalnya buruk, maka tulisannya buruk. Perlu kamu ketahui, di akhirat nanti, maksiat itu diwujudkan sebagai sesuatu yang buruk dan busuk.
CUCU: Jadi pada hakikatnya orang maksiat itu menampilkan dirinya dalam bentuk yang buruk dan busuk ya mbah?
MBAH: Persis… Kalau setiap bulan dari umurmu diwujudkan dalam satu lembar kertas, maka sekarang bukumu tebalnya 19X12 = 228 halaman. Sekarang bayangkan bukumu itu, lalu tengok isinya bagaimana? Jangan2 buku kita tebal, tapi tulisannya cuma sedikit, dan banyak tulisan jeleknya. Karena amal kita banyak terkena riya (pengin dilihat orang), banyak terkena sum’ah (pengin didengar orang).
CUCU: Ini pentingnya muhasabah ya Mbah?
MBAH: Duuuh kecut e…
CUCU: He … he…siap Mbah…
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu. (al-Israa:14)
Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya. (al-Kahf:49)
Comments
Post a Comment