MANA YANG LEBIH MENGUNTUNGKAN: MEMBERI ATAU MENERIMA?



MANA YANG LEBIH MENGUNTUNGKAN: MEMBERI ATAU MENERIMA?

Di rumah pada kumpul teman-teman cucu. Ada Wulan, Lisa, Nano, Indra dan Adam.

CUCU: Mbah, teman-teman mau ketemu, bisa?

MBAH: Siap, kopi kamu bawa ke depan ya?

INDRA: Apa kabar, Mbah?

MBAH: Alhamdulillah sehat, kalian semua juga sehat-sehat saja kan?

ADAM: Alhamdulillah, berkat doa panjenengan, Mbah. Mbah, bade tanglet mungkin tidak, orang tua pilih kasih terhadap anak-anaknya?

MBAH: Hmm….

WULAN: Ya Mbah, mami kelihatannya lebih sayang sama kakak. Jelas sekali, Mbah!

MBAH: E-e-e tidak benar itu, Wulan. Aku tahu Mamahmu itu sangat sayang sama kamu.

WULAN: Tapi dia lebih mengutamakan kepentingan Ical, dan selalu membela dia.

MBAH: Ya iyalah…sebab kamu orangnya baik sekali sih…mau mengalah… Karena Mamahmu tahu kalau permintaanmu tidak dikabulkan, kamu tidak marah. Mbah, tahu benar itu, pokoknya percaya dah sama Mbah. Mamahmu itu sangat sayang sama kamu.

NANO: Tapi banyak orang tua pilih kasih, Mbah.

(Wulan, Lisa, Indra dan Adam menganggukkan kepala tanda setuju dengan ucapan Nano)

MBAH: Banyak orang merasa dirinya tidak disayang…dirinya tidak dicintai… tidak diperhatikan. Mbah mau tanya: bagus mana, memberi atau menerima?

CUCU: Tangan di atas lebih mulia dari tangan di bawah ya Mbah!

MBAH: Bahagia mana yang memberi atau yang menerima.

SEMUA: Bahagia dua-duanya Mbah. Yang menerima tentu senang, yang memberi kan juga senang karena bisa membantu.

MBAH: Mana yang lebih bahagia?

CUCU: Yang aktif tentu lebih bisa merasakan dari pada yang pasif ya…?

MBAH: Kalau kita menanam, siapa nanti yang bakal memanen? Tentu kita sendiri. Kalau di dalam dada kalian ada banyak rasa kasih sayang, mengapa itu tidak kalian bagikan kepada yang memerlukan. Air yang mengalir dan air yang diam, segar mana?

WULAN: Segar yang mengalir, Mbah.

MBAH: Mengapa kalian menunggu untuk disayangi … menunggu untuk dicintai … diperhatikan … menunggu untuk dikasihani …Mulai sekarang sebarkan kasih sayang yang ada di dada kalian … sebarkan … tapi tanpa harus memaksakan diri. Nanti Allah akan menuangkan sifat Pengasih dan Penyayang-Nya ke dada kalian. Dada kalian akan dipenuhi dengan sifat kasih dan sayang sehingga kalian tidak memerlukan kasih sayang dari orang lain, dan kelak kalian akan kewalahan karena banyak orang jatuh cinta kepada kalian. Kalian nanti akan mengingatkan orang-orang yang menyintai kalian, “Hei …hei jangan keterlaluan!”

SEMUA: Masa sih Mbah begitu. Jadi begitu Mbah ya… Ah saya belum mantap.

MBAH: Kamu tahu tidak, lagunya ST12 yang berjudul Saat Terakhir. Dalam liriknya ada yang berbunyi: Melupakanmu butuh waktu seumur hidup.

SEMUA: Itu lagunya Wulan, Mbah. Pacarnya belum lama meninggal.

MBAH: Mbah mau tanya, ada tidak dalam hidup kalian orang yang tidak bisa kalian lupakan seumur hidup?

WULAN: Ada.

LISA: Banyak.

NANO: Buanyak.

INDRA: Buanyaaak…

MBAH: Maksud Mbah, kalian selalu terkenang orang tersebut … bayangannya sering hadir di benak kalian. Ada berapa banyak orang seperti itu dalam kehidupan kalian?

WULAN: Ya orang tua.

LISA: Tiga, nenek juga.

NANO: 4 Mbah.

INDRA: 10 Mbah…

CUCU: Di dunia ini yang paling sering aku ingat ya.. Mbahku tersayang… 

MBAH: (cucuku ini nggak pernah serius kaya Mbahnya…kik kik kik) Kalau Indra punya 10 orang yang tidak bisa ia lupakan seumur hidup, hampir bisa dipastikan ada lebih dari sepuluh yang juga selalu ingat kepada Indra.

CUCU: Koq bisa begitu Mbah? Koq bisa…??

MBAH: Bikinin kopi dulu …jangan lupa 1-2.

(keadaan hening sejenak … Mbah berbicara setengah berbisik seakan berbicara kepada diri sendiri)

MBAH: Sungguh rugi … sungguh rugi orang berharap kepada manusia. Berharaplah hanya kepada Yang Maha Pemurah. Karunia-Nya sangat indah dan agung, sayang kebanyakan manusia tidak mau bersyukur… hanya berkeluh kesah …sayang … sayang!

CUCU: Kopinya Mbah. Apa yang sayang Mbah?

MBAH: Banyak orang datang kemari berkeluh kesah, padahal mereka dalam kenikmatan yang agung … tapi mereka sama sekali tidak menyadari dan tidak bisa merasakannya …duh sayang…!

Comments